Sabtu, 05 Desember 2015

Dream : Prolog


"Dimana aku,tempat apa ini?" tanya Adit pada dirinya
"Tempat ini hancur,bahkan baunya busuk sekali" Ucap Adit sambil menutupi hidungnya dengan kerah baju.
Adit lalu berjalan-jalan mengitari daerah itu,berharap ada seseorang yang dapat ia temui.
Adit terkejut akan yang ia temui,itu bukan manusia,itu.. Itu.. Zombiee.
Adit segera berbalik untuk lari,tapi
ia tak bisa.
Ia telah dikepung oleh kawanan zombie.
"Sial,aku tak bisa lari" Adit menggerutu pasrah.
Sedangkan para zombie itu mulai mendekat,semakin dekat,semakin dekat.
Tangan zombie itu hampir menyentuhnya,Dan.. Dan...
------------------
Adit terbangun dari mimpinya,dengan dada kembang kempis.
Ia mencoba mengontrol nafasnya.
"Huft,untunglah hanya sebuah mimpi" Kata Adit dalam hatinya.
Adit bangun dari tempat tidurnya,membuka pintu kamar tidurnya,dan mempersiapkan diri untuk kegiatannya hari ini,dia harus sekolah.
---
Persiapannya telah selesai,waktunya ia untuk berangkat kesekolahnya.
"Udah mau berangkat Dit ?"
"Iya ma,kenapa ?"
"Tumben pagi banget,itu roti nya nggak dimakan dulu ?"
"Ya bangunnya kan emang lebih pagi,rotinya Aku bawa buat bekal aja,sekarang lagi nggak selera makan. Ayah masih belum pulang?"
"Ayahmu itu kan prajurit negara,wajar dong kalau jarang pulang"
"Hmm,iya deh. Aku berangkat dulu Ma"
Adit membuka pintu rumahnya,menuju dunia yang semakin hari semakin kering ini.
Jarak rumah kesekolahnya memang tak terlalu jauh,ia telah biasa menempuhnya hanya dengan jalan kaki.
Hanya saja ia tak fokus akan jalannya karna ia justru terus memikirkan mimpinya tadi.
"Hmm,mimpi itu terasa sangat nyata" gerutunya sambil terus mengingat ingat mimpinya itu.
Bahkan karna terus melamunkan mimpinya,Adit tak sadar bila ia sekarang menyebrang sebuah jalan.
Ia tak sadar ada sebuah mobil melaju cepat kearahnya.
Sudah berkali-kali mobil itu mengklakson,namun Adit tetap tak bangun dari lamunannya.
"Sial ada apa dengan anak itu,aku pun sudah terlalu cepat. Sial aku tak bisa berhenti,aku...akuu.. akan menabraknya" Gerutu pengemudi mobil itu.
Pengemudi itu terus mencoba mengerem laju mobilnya,hingga terdengar suara decitan rem yang memekakan telinga,mengiris hati.
Suara itu baru bisa membuyarkan lamunan Adit.
Namun...
*Braakkk* itu semua sudah terlambat.
Adit terpental beberapa meter sampai akhirnya tubuhnya tertahan tiang listrik dipinggir jalan.
Baju osis putihnya itu berubah menjadi merah darah.
Kepalanya mengalirkan darah segar yang tak kunjung berhenti.
Ia tak bisa bergerak,tulang-tulangnya serasa remuk berhamburan didalam tubuhnya.
"Apa aku akan mati dalam umur semuda ini ? Aku bahkan belum bertemu ayahku untuk mengucapkan minta maaf." ucapnya dalam hati hingga akhirnya ia pingsan karna terlalu banyak mengeluarkan darah.
Langsung saja Adit dikerumuni orang-orang yang mendengar kerasnya suara tabrakan tadi,hingga tak lama kemudian Ambulance pun datang.
------
Sampailah Adit di sebuah rumah sakit.
Ibu dan kerabatnya sudah berada di kamar itu.
Adit telah diinfus,tubuhnya telah bersih dari darah.
Namun ia masih belum membuka matanya.
Dokter berkata "Adit hanya sedang koma,tapi keadaannya sudah stabil,kita hanya bisa menunggunya sadar"
Ibu Aditpun mengangguk paham,ia seka air matanya yang telah membasahi pipinya.
Ia dekatkan mulutnya ke telinga Adit,lalu membisikan sebuah kata ke telinganya
"Cepatlah bangun,buah hatiku tersayang."
Note : Komentar atau Kritikan kalian para pembaca akan sangat membantu jalannya cerita ini kedepannya.

Author : Aditya Prayoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar